Beberapa tahun lalu, ane bingung kenapa Danang ngabisin duit berjuta-juta buat beli kamera gede yang ada moncongnya. Bulan lalu, ane makin bingung karena Oca ngelamar di kantor ane sebagai fotografer, padahal dia penulis.
Sekarang, ane tiap hari ketemu oca yang 'petantang-petenteng' sama kamera bermoncongnya, Selesai motret, kamera istirahat di atas meja, si empunya menyulut rokok, istirahat di tangga darurat.
Ane ambil kameranya..., jeprat-jepret-jeprat-jepret-jeprat-jepret.., eh, seru juga!
Beberapa hari berikutnya, acara moto makin serius. Objeknya ya yang punya kamera, yang termasuk anggota 'Fotografer Banci Foto'. Setelah dapet kursus singkat soal speed dan diafragma, sesi pemotretan pun dimulai. Pertama duduk, berdiri, nglempoh, ndlosor, terus... "Ayo mencolot-mencolot, Ca!" Hehe, seru. Dan, gambar di atas adalah adalah salah satu hasilnya.
Sepertinya ane mulai tertarik ma dunia fotografi. Apakah ane akan beli kamera bermoncong? Hmm... sepertinya tidak, terlalu mahal harganya. Apakah ane akan berpindah profesi sebagai fotografer seperti Oca? Hmm.. mungkin saja!
3 comment:
Sampeyan gawe nang endi saiki tho mas? Nang majalah Harley iku? Ono Oca pisan....mantapppppp
NDESOO..NDESOOO..NDESOO....
kakaka... iyo pek! jarno po'o! awas kon, aku mari ngene tuku kamera sing gedene sak wetengmu!
Post a Comment