Transportasi dan Transformasi Budaya

Boleh jadi, masalah kebangsaan kita -termasuk transportasi- adalah masalah "human being". Ego untuk mendapat hal-hal "material" untuk diri kita sendiri.

PLN, DBL, dan Pasar Atom

Dahlan sukses di PLN karena kendali komunikasi, DBL besar (salah satunya) karena JP, Atom menang bersaing karena (salah satunya) media internal.

Rindu, Keju, dan Bokong

kenapa bagian bawah punggung kita dimakan bokong? Kenapa tidak keju? Kenapa keju tidak dinamakan bokong saja? Kenapa?.

Realita Cinta, (Pipis), dan Rock n Roll

Tidak ada perbedaan yang signifikan antara cinta dan kebelet pipis. Keduanya mendesak, top number 1, dan menimbulkan efek suara yang sama: Ahhh..

Cerita Berambut

Dulu, saya benci sekali potong rambut. Selalu meras lebih pede dan "dapet gaya" dengan rambut gondrong. Demi masa, begitu cepat waktu berlalu.

Saturday, February 28, 2009

....


Semoga lancar ya ndud.. Sehat ibu dan bayinya :)

Friday, February 27, 2009

Surat Cinta untuk Tuhan


Kau memang tak pernah salah
Aku memang memintanya
Dengan sangat...

Kini Kau telah memberikannya
tak kepalang.. Kau memberikan seluruhnya
Meruah..
Bahkan lebih dari yang kuminta...

Tapi kini aku kembali meminta
Dengan air mata...

Kau memang pemiliknya
Tapi jangan kembali mengambilnya
Pindahkan saja Tuhan... pindahkan..
Pindahkan ke tempat lainnya

Duhai yang Maha Membolak-balikkan Hati...
Pindahkan...

Salam sayang...,
Manusia yang banyak maunya.

Tuesday, February 17, 2009

Rindu Malam


Apa yang lebih indah dari sore? Tak ada. Tapi kuning keemasan yang ia pandangi dan tanah basah yang ia pijaki, tak membuat hati Bintang berhenti memikirkan keindahan lainnya: Malam.

Kini ia memang lebih mencintai malam. Karena malam selalu ditemani bulan, dan bulan selalu seiring dengan bintang. Meski terkadang keduanya tertutup awan.

Sudah setengah jam Bintang duduk di teras rumahnya yang asri dan penuh tanaman hasil tangan dingin ibunya, tapi tak ada hal lain yang ada dalam pikirannnya kecuali bulan. Ia ingin sekali melihat bulan yang berselimut awan senja. Melihat alam raya berubah dari merah ke hitam. Perlahan, dari detik ke detik. Itu saja.

Ia jambaki rambut ikal miliknya, pelan. Tak tahu harus berbuat apalagi selain itu. Bintang merasa Tuhan terlalu lama mengabulkan impiannya sore itu untuk melihat bulan.

Bulan.. oh, bulan.. tak tahukah kau sedang ditunggu bintang? Tuhan, tolong berikan ia malam. Itu saja.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites