Transportasi dan Transformasi Budaya
Boleh jadi, masalah kebangsaan kita -termasuk transportasi- adalah masalah "human being". Ego untuk mendapat hal-hal "material" untuk diri kita sendiri.
PLN, DBL, dan Pasar Atom
Dahlan sukses di PLN karena kendali komunikasi, DBL besar (salah satunya) karena JP, Atom menang bersaing karena (salah satunya) media internal.
Rindu, Keju, dan Bokong
kenapa bagian bawah punggung kita dimakan bokong? Kenapa tidak keju? Kenapa keju tidak dinamakan bokong saja? Kenapa?.
Realita Cinta, (Pipis), dan Rock n Roll
Tidak ada perbedaan yang signifikan antara cinta dan kebelet pipis. Keduanya mendesak, top number 1, dan menimbulkan efek suara yang sama: Ahhh..
Cerita Berambut
Dulu, saya benci sekali potong rambut. Selalu meras lebih pede dan "dapet gaya" dengan rambut gondrong. Demi masa, begitu cepat waktu berlalu.
Monday, August 01, 2016
Mengembalikan Optimisme Swasembada Gula
Pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 menargetkan swasembada gula pada tahun 2019. Targetnya tidak main-main: 3,8 juta ton atau setara dengan pertumbuhan sebesar 8,30 persen per tahun. Angka tersebut bagi beberapa pihak, termasuk para pelaku industri gula sendiri adalah “angka ilusi”.
Pesimisme tersebut mendapat pembenaran jika didasarkan pada data yang menyebutkan bahwa angka pertumbuhan produksi gula tebu sepuluh tahun terakhir tidak pernah lebih dari 3 persen. Keraguan pada keberhasilan program Swasembada Gula 2019 semakin menjadi-jadi ketika pada awal tahun 2016 lalu, Asosiasi Gula Indonesia (AGI) merilis data bahwa produksi gula nasional pada tahun 2015 tercatat hanya mencapai 2,49 juta ton, lebih rendah dibanding target yang ditetapkan Kementerian...
Thursday, December 24, 2015
Laki-Laki dan Ejakulasi Dini

Sungguh berat menjadi laki-laki di negeri ini. Kalau saja
ukuran laki-laki hanya memakai parameter otot bisep yang mengembang, dada yang
bidang, atau seberapa besar peluang untuk menjatuhkan lawan, tentulah menjadi
laki-laki dapat dengan mudah diraih, atau paling tidak bisa dilatih.
Tapi sungguh menjadi laki-laki jauh lebih sukar dibanding
sekadar memiliki tubuh kekar. Sedari kecil, laki-laki selalu didoktrin
sebagai pemikul beban. Pria-pria kecil
selalu disiapkan oleh para orang tua untuk menjadi pemimpin, pelindung, dan
pengambil keputusan. Ketika jatuh tak boleh menangis, karena ia laki-laki. Saat
bermain harus mengalah pada...
Tuesday, December 09, 2014
Kurio, Obat Edan!

Zaman Edan! Bahkan Jayabaya, Sang Raja Kediri yang mahsyur dengan ramalan-ramalannya -termasuk mengenai datangnya zaman edan- mungkin juga tak pernah menyangka bahwa zaman akan menjadi seedan ini. Ia mungkin tak akan membayangkan bahwa beratus-ratus tahun setelah masanya, perang tak lagi menggunakan keris, tombak, atau keahlian-keahlian yang bersifat gaib.
Sesakti apa pun Jayabaya, terawangannya mungkin tidak mampu menggambarkan bahwa pada zaman ini akan terjadi perang mahadahsyat, yang tidak lagi menggunakan kekuatan senjata atau hal-hal yang bersifat fisik lainnya, melainkan memakai teknologi informasi yang bernama internet yang...
Saturday, March 08, 2014
Antara Aku, Kau, Ibumu, dan Mbah-Mbahmu (Surat untuk Azka -1)

Kepada Muhammad Raihan Azka, anakku
.
Hari ini aku menulis surat padamu. Teknologi internet akan menyimpan surat ini hingga suatu saat kau bisa membacanya, dan tahu betapa ibu dan bapakmu sangat mencintaimu. Ini adalah surat pertama untukmu. Semoga Allah memanjangkan umurku agar bisa membuat banyak tulisan, sebagai warisan.
Hal pertama yang ingin kusampaikan padamu, aku ingin kau sedini mungkin belajar mengenai salah satu hal terpenting dalam hidupmu: Mengenal identitas dan jatidirimu. Mengapa penting? Karena semua hal buruk yang dilakukan manusia adalah karena ia tak mengenal jatidirinya. Kelak kau bisa cari tahu apa maksudku.
Awal...
Saturday, July 02, 2011
Tentang (Blog) Saya

Selamat berjumpa kembali. Setelah tidak menulis untuk blog ini selama berbulan-bulan lamanya, agaknya saya harus sadar diri bahwa saya bukan penulis yang baik. Seorang penulis yang baik akan menulis seperti ia menghirup udara. Ia butuh menulis, kapan pun, dimana pun. Saya tidak seperti itu. Saya membutuhkan cukup rangsangan untuk akhirnya memutuskan menulis. Kadang terangsang, tapi tetap juga tidak menulis. Kenapa begitu? Karena saya menulis di blog ini bukan untuk orang lain, tapi untuk diri saya sendiri. Jadi kalau tidak ada yang membaca tulisan ini, ya tidak apa-apa, karena sebenarnya saya memang sedang berbicara dengan diri saya sendiri....